Cara Memilih Solusi Telemedicine yang Tepat untuk Rumah Sakit

Kecanggihan teknologi digital mempengaruhi semua sektor industri, termasuk industri kesehatan dengan salah satu inovasi utamanya, telemedicine. Adanya telemedicine telah memungkinkan layanan medis menjangkau daerah yang lebih jauh dan meningkatkan efisiensi operasional rumah sakit. Memilih solusi telemedicine tidak hanya harus memenuhi kebutuhan operasional rumah sakit, tapi juga mematuhi regulasi kesehatan yang berlaku.

Pengaplikasian telemedicine untuk menjadi bagian dari layanan kesehatan membutuhkan analisis mendalam. Berikut adalah beberapa faktor utama yang perlu diperhatikan:
 

● Kemudahan Penggunaan bagi Tenaga Medis dan Pasien

Ketersediaan aplikasi telemedicine di berbagai perangkat seperti smartphone, tablet, dan komputer memberikan fleksibilitas lebih kepada pengguna. Interface yang ramah pengguna jadi salah satu faktor penting keberhasilan industri telemedicine. Desain yang sederhana, informatif, dan kemudahan penggunaan membantu tenaga medis dan pasien beradaptasi cepat dengan teknologi ini.
 

Tak hanya itu, kualitas video dan audio yang baik juga menjadi aspek vital untuk mendukung tenaga medis memberi diagnosa yang tepat bagi pasien. Teknologi asistif pun tak kalah penting, yang dapat memberi aksesibilitas lebih bagi pengguna difabel. Dengan demikian, telemedicine dapat menjangkau lebih banyak pasien secara inklusif.

Semua hal tersebut tentunya akan menghadirkan pengalaman telemedicine yang lebih nyaman dan efisien bagi pengguna.
 

● Keamanan dan Perlindungan Data Pasien

Keamanan data pasien menjadi aspek penting dan tidak bisa diabaikan. Layanan telemedicine juga harus memperhatikan standar keamanan, seperti pemberlakuan HIPAA (Health Insurance Portability and Accountability Act) atau GDPR (General Data Protection Regulation) yang melindungi data kesehatan pasien di bawah regulasi hukum.

Untuk menjaga kerahasiaan informasi medis, teknologi enkripsi end-to-end wajib diterapkan di aplikasi telemedicine. Hal ini mencegah kebocoran data kedua belah pihak akibat akses yang tidak sah. Implementasi autentikasi berlapis (multi-factor authentication) juga dapat memberikan keamanan tambahan, memastikan hanya pengguna terotorisasi yang dapat mengakses platform.
 

● Integrasi dengan Sistem Rumah Sakit yang Sudah Ada

Agar layanan ini berjalan optimal, sistem telemedicine dan sistem rumah sakit harus terintegrasi dengan baik. Terhubungnya telemedicine dengan Electronic Medical Record (EMR) dapat memudahkan dokter mengakses riwayat medis pasien selama konsultasi secara real-time tanpa batasan jarak.

Berintegrasi dengan sistem software Hospital Information System (HIS) juga memungkinkan tenaga medis melakukan sinkronisasi dengan seluruh sistem operasional rumah sakit, seperti jadwal dokter atau informasi pasien agar lebih mudah berkomunikasi dengan pasien. Pengelolaan operasional rumah sakit pun menjadi lebih efisien secara administratif.

Dengan menggunakan Application Programming Interface (API), platform telemedicine dapat terhubung dengan perangkat lunak lain secara mudah—memberikan fleksibilitas dalam mengembangkan sistem yang tepat sesuai kebutuhan rumah sakit.

Teknologi yang terus berkembang membawa beberapa tantangan bagi layanan telemedicine yang memerlukan beberapa solusi khusus:
 

a. Infrastruktur Teknologi

Konektivitas internet yang stabil dari rumah sakit menjadi faktor krusial. Konsultasi yang terputus-putus dapat membuat proses pemeriksaan pasien terhambat. Penggunaan cloud server dapat menjadi solusi untuk skalabilitas sistem tanpa perlu berinvestasi dalam infrastruktur fisik.
 

b. Kesiapan Tenaga Medis

Kurangnya pelatihan dan panduan telemedicine bagi tenaga medis tentu akan menghalangi pasien mendapat pertolongan yang tepat. Hal ini dapat ditanggulangi dengan pelatihan intensif dan SOP yang jelas sehingga tenaga medis dapat mengadopsi teknologi telemedicine dengan lancar.
 

c. Dukungan Teknis dan Pemeliharaan

Kerentanan sistem terhadap gangguan teknis dan ancaman keamanan bisa menurunkan kepercayaan user. Dengan ini, rumah sakit harus memastikan vendor telemedicine dapat memberikan layanan support 24/7 dan pembaruan sistem secara berkala untuk menjaga keamanan data.

Untuk menjawab tantangan di industri , Samsung Business Indonesia menawarkan solusi dengan perangkat inovatif untuk mendukung implementasi telemedicine secara optimal:
 

● Samsung Galaxy Tab A9 Enterprise Edition

Samsung Galaxy Tab A9 Enterprise Edition memiliki baterai berkapasitas besar 5100 mAh yang mendukung pendataan pasien sepanjang hari. Dengan desain yang kokoh, Samsung Galaxy Tab A9 Enterprise Edition adalah perangkat ideal untuk lingkungan medis yang dinamis. Dilengkapi dengan prosesor octa-core, Samsung telemedicine Galaxy A9 Enterprise Edition dapat memberi pengalaman telemedicine tanpa hambatan.
 

● Samsung Knox Suite

Lindungi data pasien dan akses perangkat dengan perlindungan berlapis dari Samsung Knox Suite. Perlindungan ekstra ini juga dapat memastikan keamanan informasi kesehatan pasien maupun data rumah sakit dan memberikan enkripsi tingkat tinggi untuk komunikasi medis.
 

● Samsung Smart Signage QMR-T Series

Tampilan jadwal dokter dan materi edukasi pasien secara 24/7 dapat didukung dengan Samsung Smart Signage QMR-T Series dengan layar touchscreen interaktif dan kualitas gambar UHD, memberikan pengalaman edukasi pasien secara kontinyu dan up-to-date.

Telemedicine merupakan solusi masa depan bagi rumah sakit yang ingin meningkatkan akses pasien terhadap layanan kesehatan. Namun, implementasinya memerlukan perencanaan matang agar sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan regulasi yang berlaku.

Dengan solusi dari Samsung, rumah sakit dapat lebih mudah mengadopsi telemedicine secara aman dan efisien. Galaxy Tab A9 Enterprise Edition, Samsung Knox Suite, dan Samsung Smart Signage dapat menjadi bagian dari strategi digitalisasi rumah sakit untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih inovatif dan efektif.

Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi:
Website: samsung.com/id/business
Telepon: (021) 2958-8000
Email: b2b.id@samsung.com