Mengapa inklusi digital penting dan bagaimana guru dapat mewujudkannya
Tidak setiap ruang kelas memiliki satu perangkat untuk setiap siswa, dan di sinilah inklusi digital berperan. Temukan bagaimana perangkat bersama, pembelajaran campuran, dan dukungan dari teman sebaya dapat mempersiapkan setiap pelajar menghadapi masa depan pendidikan.
2025-09-18Ketika berbicara tentang mempersiapkan siswa menghadapi masa depan, akses menjadi faktor penentu. Di ruang kelas di mana sebagian siswa bisa belajar coding dengan tablet sementara yang lain tidak, kesenjangan akan cepat terlihat. Mereka yang tidak memiliki akses bisa tertinggal dari aktivitas, interaksi, dan keterampilan penting yang semakin dibutuhkan di masa depan.
Di sinilah inklusi digital hadir. Artinya memastikan setiap pelajar memiliki akses ke perangkat, keterampilan digital, dan kesempatan untuk berpartisipasi sepenuhnya. Meski terdengar seperti tantangan besar, guru di berbagai daerah membuktikan bahwa hal ini bisa dimulai dari langkah-langkah kecil yang praktis.
Kami berbincang dengan Ibu Dini Widianti, Guru Matematika di SMP Salman Al Farisi, Bandung, Indonesia, mengenai perjalanan kelasnya. Siswanya berawal dari berbagi satu Galaxy Tablet untuk setiap kelompok, hingga kini masing-masing siswa sudah memiliki perangkat masing-masing. Dalam perjalanannya, mereka menemukan bahwa perubahan kecil dalam praktik mengajar dapat membuka peluang besar untuk inklusi. Berikut cara mereka mewujudkannya di kelasnya
1. Mulai dari kecil dengan perangkat bersama
Tidak semua sekolah langsung memiliki satu perangkat untuk setiap siswa, dan itu tidak masalah. Kelas Ibu Dini memulai dengan berbagi satu tablet untuk tiga hingga empat siswa.
“Bahkan dengan satu tablet per kelompok, siswa bisa saling berbagi ide, mencatat jawaban di Samsung Notes, dan saling mendukung. Hal tersebut menunjukan kepada saya bahwa inklusi bukan soal seberapa banyak perangkat yang dimiliki, tetapi bagaimana perangkat itu digunakan untuk melibatkan setiap siswa dalam proses belajar.”
Akses yang terbatas pun tetap menciptakan kesempatan bermakna untuk kerja sama tim, pemecahan masalah, dan tanggung jawab bersama.
2. Padukan pembelajaran analog dan digital
Inklusi digital bukan berarti mengganti metode tradisional secara tiba-tiba. Biasanya, langkah pertama adalah menemukan keseimbangan.
Di kelas Ibu Dini, tablet awalnya hanya dipakai untuk mencatat jawaban, sementara sebagian besar kegiatan mencatat dan diskusi tetap dilakukan di kertas. Perpaduan ini membuat proses belajar tetap terasa familiar sekaligus secara bertahap perlahan mengenalkan siswa pada alat digital.
Pendekatan campuran ini membantu transisi berjalan lebih mulus bagi siswa dan memberi guru cara lebih mudah untuk membangun kepercayaan diri digital secara bertahap.
3. Menumbuhkan budaya belajar bersama
Inklusi bukan hanya soal perangkat, tetapi juga soal manusia. Aktivitas kelompok menciptakan ruang bagi setiap siswa untuk berpartisipasi.
Tutor sebaya sering membimbing teman-teman yang membutuhkan bantuan, menjadikan kerja sama sebagai bagian penting dari proses. Saat siswa yang lebih percaya diri membantu teman yang belum terbiasa dengan tablet, semua tetap terlibat. Hasilnya, ruang kelas berubah menjadi pengalaman belajar digital bersama, bukan penghalang.
Mengapa ini penting
Inklusi digital bukan hanya soal aksesibilitas, tetapi juga tentang mempersiapkan siswa menghadapi masa depan. Dunia yang akan mereka masuki menuntut literasi digital sama pentingnya dengan membaca dan menulis. Setiap langkah kecil yang diambil guru hari ini—baik melalui aktivitas kelompok dengan perangkat bersama, memadukan metode mengajar, ataupun mendorong pembelajaran antar teman—membantu siswa membangun kepercayaan diri dan keterampilan untuk berkembang di masa depan yang serba digital.
Seperti yang Ibu Dini ungkapkan:
“Sekarang setiap siswa sudah punya Galaxy Tablet, proses belajar jadi lebih lancar. Saya tidak perlu lagi membawa banyak alat tambahan ke kelas, dan hasil bisa langsung dibagikan. Ini menghemat waktu dan membuat siswa tetap terlibat—menunjukkan betapa besar pengaruh akses itu.”
Perjalanan beliau membuktikan bahwa inklusi dibangun selangkah demi selangkah. Dan ketika setiap pelajar mendapat kesempatan untuk ikut serta, dampaknya melampaui batas ruang kelas.
Siap menjelajah lebih jauh?
Jika Anda mencari ide baru untuk mengajar, inspirasi, atau tempat untuk terhubung dengan sesama pendidik, Samsung Learning Hub hadir untuk Anda. Ini adalah platform pembelajaran sekaligus komunitas, tempat Anda bisa meningkatkan keterampilan melalui kursus, meraih sertifikasi, berbagi ide, dan menggunakan teknologi yang mendukung misi Samsung dalam memberdayakan setiap pelajar.
Anda juga bisa mendapatkan penawaran eksklusif untuk perangkat Galaxy melalui Samsung Education Store, membantu Anda menghadirkan lebih banyak kesempatan digital ke ruang kelas.